Penyebab gondongan pada anak maupun pada orang dewasa adalah adanya infeksi yang disebabkan oleh virus golongan paramyxovirus. Jenis virus ini menyebar melalui percikan lendir dan air liur yang keluar dari hidung dan mulut si penderita. Dengan kata lain, gondongan ini bisa dikatakan sebagai jenis penyakit menular.
Virus ini dengan mudah menyebar pada saat-saat seperti berikut:
- Menghirup percikan lendir ketika penderita berbicara, bersin atau batuk
- Berbagi atau bergantian alat makan minum dengan si penderita
- Berkontak secara langsung dengan si penderita seperti berciuman
- Menyentuh benda-benda yang berada di sekitar si penderita kemudian tanpa mencuci tangan secara langsung menyentuh mulut dan hidung
Virus yang sudah masuk ke dalam tubuh akan menetap lalu berkembang biak sehingga menyebabkan pembengkakan dan peradangan di kelenjar parotis. Gejala penyakit gondongan umumnya akan muncul ketika telah memasuki dari ke-14 sampai ke-25.
Sementara gejala yang timbul adalah seperti demam, pipi membengkak, rasa sakit saat menelan dan mengunyah makanan, sakit kepala, mulut kering, hilang nafsu makan serta nyeri di bagian perut dan sendi. Akan tetapi, tidak semua anak yang terkena gondongan bergejala demikian. Ada beberapa yang terkena gondongan namun gejalanya lebih ringan menyerupai gejala pada pilek, bahkan ada pula yang tidak mengalami gejala apa-apa.
Faktor-Faktor Yang Bisa Meningkatkan Risiko Gondongan
Setelah ulasan tentang penyebab gondongan pada anak, gejala-gejala yang timbul, selanjutnya, inilah faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko gondongan yaitu seperti:
- Menginjak usia 2 hingga 12 tahun
- Daya tahan tubuh lemah
- Belum memperoleh vaksin MMR guna pencegahan untuk risiko penyakit gondongan, campak dan rubella
- Bepergian atau tinggal di daerah yang banyak memiliki kasus penyakit gondongan
Untuk mencegah terjadinya komplikasi, gondongan perlu ditangani sejak dini. Sebaiknya, jika mengalami gejala-gejala seperti yang telah diuraikan tadi segera lakukan pemeriksaan. Gejala yang lebih serius ditandai dengan rasa sakit kepala hebat, kantuk berat, leher kaku, kejang-kejang dan kesadaran menurun atau pingsan.