Pikiran Sedang Penat? Yuk Liburan sambil Bertemu Komodo di Pulau Rinca

Pulau merupakan bagian dari pulau Flores di Kepulauan Nusa Tenggara, berdekatan dengan Pulau Komodo dan Pulau Padar. Masih menjadi satu kawasan dengan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh pemerintah pusat. Pulau Rinca merupakan bagian situs warisan dunia UNESCO, dengan hewan endemik Komodo. Tidak hanya itu saja pulau juga menawarkan jenis binatang langka lainnya. Penasaran dengan lokasi wisata? Simak disini.

Habitat Asli Hewan Endemik Komodo

Lokasi pulau lebih dekat apabila ditempuh daru Labuan Bajo daripada Pulau Komodo, dengan ketinggian sekitar 670 mdpl. Tersedia beberapa pilihan trek untuk menuju ke lokasi, mulai dari trek pendek hingga trek panjang. Pengunjung bebas menentukan ingin jarak tempuh yang mana, asalkan sesuai dengan kondisi fisik demi keselamatan di medan tempuh nantinya. Sepanjang jalur trekking anda akan menjumpai jajaran perbukitan, dan hamparan laut biru.

Ketika hampir mendekati lokasi wisata anda akan menemukan puncak bukit, khas pemandangan Pulau Rinca. Jika datang saat musim kemarau maka bukit akan berwarna kuning, dan terlihat kering. Berbeda cerita saat masuk musim penghujan dimana warna bukit cenderung hijau, dan tanahnya sedikit becek. Perjalanan tidak terasa melelahkan sebab mata terus dimanjakan oleh pemandangan alam, yang membuat pikiran lebih rileks.

Gugusan Pulau Flores ini merupakan habitat asli hewan Komodo, dengan populasi terbanyak kedua meskipun luas pulau sangat kecil. Kini terdapat lebih dari 1000 Komodo yang menghuni pulau, dan menjadi hewan dilindungi sebab populasinya hampir punah. Hewan purba tersebut dibebaskan di alam luas, sesekali saat melakukan trekking berjumpa Komodo yang berjemur. Jika bertemu wisatawan diharapkan tenang dan tidak menunjukkan gerakan yang agresif.

Tidak hanya Komodo Pulau Rinca juga dihuni beberapa hewan lain seperti babi hutan, kerbau dan rusa. Mereka hidup sebagai penyeimbang ekosistem dan mangsa dari Komodo secara alami. Jika ingin melihat hewan endemik tersebut dari dekat, disarankan berkunjung pada bulan Mei-September. Karena Komodo memasuki masa kawin dimana Ia lebih sering diam di dalam kandang, daripada berkeliaran.

Aksi Menyelamatkan Bumi dan Melestarikan Pulau

Pengelola wisata menawarkan pengunjung untuk berpartisipasi, dalam rangka menyelamatkan kelestarian pulau. Caranya dengan membeli bibit bakau seharga 150 ribu rupiah dan menanamkannya pada tepian pantai. Uniknya bibit tersebut diberi nama sesuai pengunjung yang membelinya. Sebagai tanda terimakasih sudah terlibat dalam aksi penanaman bakau, menjaga salah satu potensi wisata Indonesia.

Menghabiskan waktu liburan tidak harus pergi ke wisata alam, dan bersenang-senang. Sesekali berkunjung ke pulau dimana hewan Komodo dilindungi, sebagai bentuk kepedulian terhadap hewan yang hampir punah. Anda tidak akan menyesal setelah mimilih wisata ke pulau tersebut, karena pemandangan khas Pulau NusaTenggara begitu terasa. Perpaduan antara perbukitan hijau dan hamparan laut, menjadi titik utama yang diminati pengunjung.