IPDN atau Institut Pemerintahan Dalam Negeri adalah lembaga pendidikan resmi dibawah kementerian dalam negeri (Kemendagri), yang tujuan pendidikannya adalah mencetak pamong praja atau pegawai pemerintah dalam struktur kemendagri. Para calon praja ini dididik di IPDN selama 4 tahun hingga pada penempatan tugas mereka. Untuk memasuki IPDN dapat dikatakan sangatlah sulit, anda harus benar-benar terpilih dan sangat istimewa, karena tiap-tiap wilayah di Indonesia memiliki jatah masing-masing.
Adapun pola pendidikan di IPDN teridri dari tiga bentuk, pengajaran, pelatihan dan pengasuhan, selama berada di dalam proses pengajaran, para peserta dilarang untuk mengundurkan diri, berhalangan, tanpa alasan yang jelas karena negara akan menerapkan sanksi denda jika ada yang melakukannya. Praja juga dilarang untuk melakukan hal-hal melanggar hukum, jika melakukannya maka akan dipecat dari keprajaan dan juga menerima tuntutan hukum serta denda. Walau demikian praja yang lulus biasanya langsung diangkat menjadi PNS golongan 3A dengan penempatan tertentu.
Karena keseriusan dan kesulitannya itulah kadang mereka yang tertarik ingin sekolah di institusi ini akan mengikuti bimbel IPDN yang secara khusus mengajarkan cara terpilih dalam tahapan-tahapan seleksi. Jangan salah sangka, bimbel seperti tes lain untuk masuk Perguruan Tinggi diperlukan, karena belum pernah ada ceritanya mereka yang tidak mengambil bimbel bisa melewati tahapan seleksi. Walaupun tahapan itu sama-sama bisa diketahui lewat internet akhir-akhir ini. Mengapa demikian? Karena ada trik-trik khusus yang diberikan hanya pada saat bimbel, sisanya adalah kemampuan para pendaftar IPDN sendiri.
Apa saja tahapan seleksinya?
Tahap pertama mereka yang telah mendaftar dan telah lolos verifikasi awal, akan melakukan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), tertulis dengan bantuan sistem Computer Asissted Tes (CAT). Pada tahapan ini, peserta boleh saja mampu dan mengandalkan intelegensinya.
Lalu masuk ke dalam tahapan kedua, di mana para peserta di tes kesehatan, jangan remehkan sekuensi test kesehatan ini, karena peserta akan mengikutinya dengan tertib aturan dan tidak ada alasan-alasan. Tes yang terkait antara lain:
- Pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan anatomi, fisiologi, dan estetika tubuh.
- Pemeriksaan kesehatan dalam status present atau dinyatakan sehat langsung saat pemeriksaan kesehatan dilakukan
- Pemeriksaan anamnesis : yakni penelusuran riwayat penyakit, yang ada pada peserta maupun keluarga peserta saat ini atau sebelumnya pernah diderita. Di sini peserta akan dijelaskan perihal penyakit turunan, apakah dia memilikinya, apakah ada turunan dari orang tuanya karena faktor genetik, sebagai contohnya : jantung, asma, darah tinggi, atau riwayat penanganan penyakit berat, misalkan pernah dioperasi bedah.
- Pemeriksaan fisik.
- Pemeriksaan Hasil Laboratorium
1). Pemeriksaan Urin
2). Pemeriksaan Darah
3). Pemeriksaan Kimia Darah
4). Pemeriksaan Serologis
5). Pemeriksaan Narkoba
6). Pemeriksaan Kehamilan (untuk Perempuan)
- Pemeriksaan Toraks dengan foto X-ray
- Pemeriksaan Elektro Kardiogram [EKG]
- Pemeriksaan Varicoucle atau penyakit pada kaki
- Pemeriksaan Asthma
- Pemeriksaan Hepatitis B
- Pemeriksaan Hernia5.
Pelaksanaan tes kesehatan ini ditentukan lokasi nya oleh panitia misal disuatu rumah sakit tertentu. Pada hari yang ditentukan, peserta harus benar-benar dalam kondisi yang fit. Karena mereka akan diperiksa oleh Tim Kesehatan independen yang profesional di bidangnya. Peserta yang dinyatakan lulus seleksi tes kesehatan akan melanjutkan tes nya, pada tes Psikologi dan Tes Integritas juga kejujuran.
Dan pada tahapan akhir peserta diminta malaksanakan tes pantukhir tes kesehatan kembali untuk mengikuti tes kesamaptaan, wawancara, juga pemeriksaan penampilan, di mana seluruh rangkaian tes pantukhir ini dilaksanakan di kampus IPDN Jatinangor. Pada tes kesamaptaan akan dilakukan tes fisik berupa push up, sit up, pull up, chining, lari, hingga shuttle run.
Rangkaian Test
Pria
Sit Up 35 sampai 40 kali dengan waktu 1 menit.
Push up, 35 sampai 40 kali, 1 menit
Lari 12 menit dengan jarak tempuh 1200 meter.
Pull Up 10 kali.
Wanita
Sit Up 30 kali dengan waktu 1 menit.
Push up 30 sampai 35 dengan sekitar 1 menit.
14 menit dengan jarak tempuh 1200 meter.
Persayaratan lain yang harus dipenuhi adalah:
- Usia minimal 16 dan maksimal 21 tahun saat tanggal pendaftaran diberlakukan.
- Persyaratan tinggi badan laki laki 160 cm dan wanita 155 cm.
- Persyaratan administrasi ijazah terendah SMU/Madrasah Aliyah (MA) atau lulusan paket C bernilai ijazah minimum 70.00. Khusus untuk Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat nilai minimum 65.00.
- Terkait peserta orang asli Papua, harus memabwa surat keterangan Orang Asli Papua (OAP) bertandatangan resmi Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota di daerah asal peserta, dan mendapatkan izin tertulis dari Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP).
- Peserta juga diteliti riwayatnya tidak melakukan tindak hukuman pidana, tidak mencirikan sikap liar dengan tindik atau bekas tindik, tatto, kecuali jika ada keterangan ketentuan agama/adat pada daerah tertentu misal di Kalimantan.
- Tidak berkacamata atau kekurangan penglihatan, juga tidak pernah dipecat di instansi lain.
Pengumuman tes kesehatan ditetapkan dengan surat keputusan panitia, dan diumumkan melalui www.kemendagri.go.id dan spcp.ipdn.ac.id